Selasa, 17 Juni 2014

Terhempas Asa...


    Sudah seminggu ini Firman tidak masuk Sekolah krn sibuk mengendong tas kotak dari kayu yang berisi peralatan menyemir. 
Uang... Iyaa,Hanya uang yang sekarang ada dipikirannya bukan pendidikan atau bermain2 layaknya Anak2 seusianya. 
Sudah hampir 2minggu Ibunya dirawat di Rumah Sakit Daerah karena mengalami Kanker Payudara. Meski menggunakan Kartu Sehat untuk pengobatan gratis tapi beberapa obat harus dibeli diapotik. 
Firman melangkah menyusuri jalanan daerah Perkantoran, berharap ada yang membutuhkan jasanya menyemir sepatu. 
Panas dan hujan sudah menjadi teman demi kesembuhan ibunya. 
Firman mulai hidup dijalan setelah Ayahnya meninggal dunia 3thn yang lalu. 
Menjelang Sore Firman Pulang dan bergegas kembali menuju rumah sakit . Dia berharap penghasilan hari ini bisa mencukupi Menebus obat-obatan yang dibutuhkan Ibunya. 
Senyuman Ibunya Mampu menghilangkan rasa Lelah dan lapar yang melanda Firman, Firman lebih mementingkan ibunya daripada perutnya sendiri. 
Belum sempat merasakan Pelukan ibunya, seorang dokter lebih dulu memberikan Resep obat yang harus segera dibeli. 
Firman bergegas keapotik, namun sayangnya uang yang dimilikinya tidak cukup untuk membayar. 
firman memohon agar bisa membayar sisanya nanti, tapi sayang... Petugas Apotik ìtu lebih takut dipecat daripada harus menolong atas dasar kemanusiaan. 
Firman kembali keruangan dimana ibunya dirawat, dia pamit pulang berbohong hendak mengambil sisa uang untuk membeli obat. 
Malam ini Hujan Turun dengan deras, Firman kembalì kejalan mencoba mencari uang tambahan untuk membeli obat. 
Tubuh kecilnya basah kuyup,badannya menggigil karena kedinginan dan menahan lapar. 
Adzan Subuh berkumandang Lantang, Seorang Penyapu Jalanan telah memulai aktivitasnya membersihkan Trotoar , disela tugasnya ìtu dia melihat 
sesosok tubuh kecil berbaring tanpa alas diemperan Toko, segera dia hampiri dan dicobanya untuk membangunkan Anak itu krn sbentar lagi pemilik Toko akan membuka tokonya. 
Tangannya menyentuh pakaian anak itu yang masih basah, dia guncangkan bahu kecil itu perlahan, namun 
Anak itu tak bergerak, tubuhnya dingin dan kaku, wajahnya pucat dan bibirnya membiru Ditangan kecilnya msh tergenggam plastik tempat menyimpan uang hasil menyemir,didalamnya Hanya ada 3 lembar 2ribuan yg digulung. 
Inalillahi Wa innailahi Raaji'un... 
Firman meninggal dunia karna kedinginan dan kelaparan, Tubuh kecilnya terlalu lemah. 
Hanya cinta kepada ibunya lah yg membuatnya bertahan selama ini. 

Sudah seminggu ini Firman tidak masuk Sekolah krn sibuk mengendong tas kotak dari kayu yang berisi peralatan menyemir. 
Uang... Iyaa,Hanya uang yang sekarang ada dipikirannya bukan pendidikan atau bermain2 layaknya Anak2 seusianya. 
Sudah hampir 2minggu Ibunya dirawat di Rumah Sakit Daerah karena mengalami Kanker Payudara. Meski menggunakan Kartu Sehat untuk pengobatan gratis tapi beberapa obat harus dibeli diapotik. 
Firman melangkah menyusuri jalanan daerah Perkantoran, berharap ada yang membutuhkan jasanya menyemir sepatu. 
Panas dan hujan sudah menjadi teman demi kesembuhan ibunya. 
Firman mulai hidup dijalan setelah Ayahnya meninggal dunia 3thn yang lalu. 
Menjelang Sore Firman Pulang dan bergegas kembali menuju rumah sakit . Dia berharap penghasilan hari ini bisa mencukupi Menebus obat-obatan yang dibutuhkan Ibunya. 
Senyuman Ibunya Mampu menghilangkan rasa Lelah dan lapar yang melanda Firman, Firman lebih mementingkan ibunya daripada perutnya sendiri. 
Belum sempat merasakan Pelukan ibunya, seorang dokter lebih dulu memberikan Resep obat yang harus segera dibeli. 
Firman bergegas keapotik, namun sayangnya uang yang dimilikinya tidak cukup untuk membayar. 
firman memohon agar bisa membayar sisanya nanti, tapi sayang... Petugas Apotik ìtu lebih takut dipecat daripada harus menolong atas dasar kemanusiaan. 
Firman kembali keruangan dimana ibunya dirawat, dia pamit pulang berbohong hendak mengambil sisa uang untuk membeli obat. 
Malam ini Hujan Turun dengan deras, Firman kembalì kejalan mencoba mencari uang tambahan untuk membeli obat. 
Tubuh kecilnya basah kuyup,badannya menggigil karena kedinginan dan menahan lapar. 
Adzan Subuh berkumandang Lantang, Seorang Penyapu Jalanan telah memulai aktivitasnya membersihkan Trotoar , disela tugasnya ìtu dia melihat 
sesosok tubuh kecil berbaring tanpa alas diemperan Toko, segera dia hampiri dan dicobanya untuk membangunkan Anak itu krn sbentar lagi pemilik Toko akan membuka tokonya. 
Tangannya menyentuh pakaian anak itu yang masih basah, dia guncangkan bahu kecil itu perlahan, namun 
Anak itu tak bergerak, tubuhnya dingin dan kaku, wajahnya pucat dan bibirnya membiru Ditangan kecilnya msh tergenggam plastik tempat menyimpan uang hasil menyemir,didalamnya Hanya ada 3 lembar 2ribuan yg digulung. 
Inalillahi Wa innailahi Raaji'un... 
Firman meninggal dunia karna kedinginan dan kelaparan, Tubuh kecilnya terlalu lemah. 
Hanya cinta kepada ibunya lah yg membuatnya bertahan selama ini. 

TAMAT 
creative By Agil
Dedication for Alm Edi

0 komentar:

Posting Komentar